Senin, 18 November 2013

BEDUG




Tentang “BEDUG”
 Sudah tidak asing lagi di masyarakat bahwa “BEDUG” biasanya berbunyi pada saat sebelum adzan dikumandangkan, Bedug adalah alat musik tabuh seperti gendang. Bedug merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat komunikasi tradisional, baik dalam kegiatan ritual keagamaan maupun politik. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan mengenai waktu salat atau sembahyang. Bedug terbuat dari sepotong batang kayu besar atau pohon enau sepanjang kira-kira satu meter atau lebih. Bagian tengah batang dilubangi sehingga berbentuk tabung besar. Ujung batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai membran atau selaput gendang. Bila ditabuh, bedug menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh.
Tetapi tau kah anda tentang sejarah tentang bedug ? Ada pendapat tradisi bedug dikaitkan dengan budaya China. Adanya Bedug dikaitkan dengan ekspedisi pasukan Cheng Ho abad ke-15. Laksamana utusan kekaisaran Ming yang Muslim itu menginginkan suara bedug di masjid-masjid, seperti halnya penggunaan alat serupa di kuil-kuil Budha di China. Ada pula pendapat bedug berasal dari tradisi drum China yang menyebar ke Asia Timur, kemudian masuk Nusantara.
Karena “BEDUG” memiliki ciri khas suara yang menggema yang bisa terdengar sampai jarak yang cukup jauh, maka PK PMII Matahari Terbit mengambil filosofi tersebut dengan harapan buletin”BEDUG” dapat memberikan wacana-wacana  yang berbobot dan bermanfaat untuk kalangan luas. SEMANGAT MENGGEMA!! (RED)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar