Latar Belakang
Pembangunan sumber daya manusia yang
berbasis kerakyatan merupakan upaya untuk menunjang peningkatan kualitas kader
yang unggul dengan kemampuan yang mapan. Upaya tersebut untuk mendorong kemampuan berpikir serta
proses produksi gagasan yang terus berkembang. Dengan melihat pembangunan gagasan
yang dilaksanakan selama ini melalui hablu minal alam (HMA) memerlukan dukungan dari sisi masyarakat dalam
merencanakan, mengelola, dan melestarikan alam.
Tugas manusia sebagai khalifah
adalah mengelola bumi sehingga bumi menjadi sumber kesejahteraan dan kebahagian
lahir batin bagi segenap umat manusia. Itulah misi rahmatan lil ‘alamin yang
diemban manusia. Supaya sukses menjadi
khalifah, Allah SWT telah melengkapi manusia dengan ruh di samping nyawa, juga
dilengkapi dengan fisik yang disiapkan di alam rahim, bahkan dilengkapi dengan qalbu.
Walaupun manusia diberi amanah
sebagai khalifah fil ardh, namun justeru Allah tidak memaksa manusia untuk
berbuat sebagaimana kehendak Allah. Allah hanya memberikan dua jalan
(wahadainahu najdain), Sedangkan jalan mana yang mau ditempuhnya, diserahkan sepenuhnya kepada manusia. Manusia
memiliki hak untuk memilih, akan tetapi
tentu saja setiap pilihan mengandung resiko.
Untuk menunjang kemampuan
masyarakat dalam pembangunan karakter yang kuat, maka perlu penempaan bagi kader
garda depan di masing masing kampus. Langkah yang dilakukan PMII merupakan
upaya untuk mewujudkan gagasan yang memiliki kemampuan sendiri dalam mengelola
kegiatan pembangunan terutama perubahan besar di lingkungannya. Dengan adanya
kemandirian Kader Teknik, mahasiswa mampu menemukan strategi pengembangan diri,
dengan pola pembangunan karakter yang berorientasi pada kebutuhan bangsa.
Untuk mendukung kemandirian dan penguatan
gagasan, kader garda depan juga harus mampu mengambil keputusan yang tepat
dibidang teknik, artinya dalam bidang teknik gerakan mampu mengidentifikasi,
merencanakan, melaksanakan serta harus dapat mengidentifikasi, merencanakan,
melaksanakan serta mandiri dan berkualitas.
Peran kader garda depan
mempunyai tanggungjawab untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dengan
memberikan pengetahuan dan gagasan yang cerdas.
Tujuan
1.
Meningkatkan
kualitas berpikir kader
2.
Meningkatkan
kemampuan kader dalam mengelola gagasan dan kemandirian kader
3.
Mengembalikan
fungsikader garda depan sebagai penanggungjawab peningkatan kapasitas
masyarakat dengan memberikan ketrampilan dan pengetahuan dalam hal kemajuan
bangsa
Waktu dan Jenis Pelatihan
Waktu pelaksanaan kegiatan
pelatihan selama dua hari efektif, dengan bisa dilakukan rangkaian yang
berurutan, pelatihan di lapangan bisa disesuaikan dengan tahapan kegiatan di lapangan,
pokok bahasan bisa diatur sesuai dengan kegiatan tahapan di lapangan, tiap kader
bisa menyusun kurikulum yang berbeda dari kurikulum yang dari disediakan oleh pelatihan
sebelumnya.
1.
Pelatihan
Dalam kelas selama 10 jam efektif
2.
Pelatihan
Praktek lapangan 12 jam efektif
3.
Total
waktu pelatihan garda depan selam 22 jam efektif
Peserta
Peserta pelatihan teknik untuk kader
garda dean berjumlah minimal 2 orang. Peserta
merupakan mahasiswa yang aktif di sebuah kampus.
Pemandu/Fasilitator
1.
Tiga
koordinator fasilitator
2.
Tiap
koordinator memiliki lima anggota
Hasil Yang Diharapkan
PMII akan selalu memiliki
kader-kader yang mampu menjadi pelopor serta memiliki kemandirian dan
pengetahuan luas:
1.
Memiliki inivasi
dan gagasan yang tuntas
2.
Menemukan
dan memfasilitasi kader, agar memiliki ketrampilan dasar dalam membingkai
gagasan
3.
Memfasilitasi
penyusunan desain dan gaya kepemimpinan
4.
Memfasilitasi
proses pengadaan kerja basis
5.
Memfasilitasi
pelaku dalam aspek dalam manajemen diri dan kontruksi
Materi Pelatihan
Materi Kader Garda Depan terdiri
dari tiga modul dasar. Setiap modul disususn terpisah supaya penggunaan di lapangan lebih
fleksibel. Penggunaan modul tersebut setelah mengadakan need asesment kebutuhan pelatihan oleh fasilitator kader garda
depan.
Modul ini bisa juga dilakukan
pelatihan setiap tahapan kegiatan, misal tahapan di lapangan akan memasuki
perencanaan, materi yang relevan akan dilatihkan pada kader garda depan, begitu
juga untuk tahapan pelaksanaan kegiatan dan pelestarian kegiatan pasca pelaksanaan.
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Fasilitator
|
Skor
|
1
|
Penalaran
1.
Review ide
2.
Pembacaaan situasi daerah
3.
Pembacaan situasi nasional
4.
Penghimpunan gagasan
5.
Diskusi table gagasan
|
|||
2
|
Panel
Diskusi
1.
Pertarungan gagasan
2.
Pengambilan analisa
|
|||
3
|
Penerapan
1.
Contoh lapangan
2.
Penghimpunan bahan
3.
Pencarian bukti
4.
Teknis analisa
|
|||
4
|
Pembasisan
1.
Teknis masuk di masyarakat
2.
Pemetaan warga
3.
Pembacaan sosiologi
4.
Pembasisa warga
5.
Analisa daerah
6.
Penghimpunan ide
7.
Penerapan lapangan
|
|||
5
|
Tabulasi
1.
Pembelajaran data
2.
Analisa data
3.
Kroscek data dan lapangan
4.
Penyusunan gagasan
5.
Evaluasi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar